LAPORAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
BIJI KANGKUNG
Oleh :
KELOMPOK 9
Ahmad Sopyan
Julian Andriani
Nurul Fadhilah Ananda
Putri Amalia
MATA KULIAH ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pertumbuhan
dapat diartikan menjadi beberapa hal,seperti bertambahnya ukuran,volume,berat ,
atau jumlah sel. Contohnya, seorang anak yang menjadi tinggi . Oleh karena itu,
pertumbuhan pada tumbuhan dapat diartikan sebagai seluruh penambahan ukuran
organisme atau bagiannya yang irreversible (tidak dapat terbalikkan).
Perkembangan
dapat diartikan sebagai perubahan kualitatif (bentuk dan sifat) organisme atau
bagiannya. Pada tumbuhan perkembangan erat kaitannya dengan pembentukan
organ-organ tumbuhan dan perubahan bentuk dari embrio atau biji hingga menjadi
tumbuhan utuh.(Firmansyah dkk., 2007)
Cara
Reproduksi pada tumbuhan terbagi dua macam,yaitu secara vegetatif ,baik itu
vegetatif buatan maupun vegetatif alami,dan secara generative.
Pada
percobaan kali ini ,menggunakan cara generatif yaitu dengan menggunakan biji.
Reproduksi generative (Seksual) merupakan
perkembang biakan yang memerlukan peleburan antara sel kelamin jantan
(Spermatozoa) dan sel kelamin betina (Ovum). .(Firmansyah dkk., 2007)
Berikut adalah hasil dari penelitian perkembangan dan
pertumbuhan pada tanaman kangkung.
1.2.
Tujuan
·
Mengetahui
perkembangan dan pertumbuhan tanaman kangkung
·
Mengetahui
faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tanaman kangkung
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1.
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan pada tanggal 2
November 2014 ,di Binjai
2.2
Alat dan bahan
·
Alat
Cangkul
Pot
·
Bahan
Pupuk
Biji – bijian tumbuhan timun
air
2.3
Prosedur Kerja
1.
Kumpulkan beberapa biji kangkung
2.
Rendam biji selama 30 menit
3.
Isi pot dengan tanah ,tidak perlu
terlalu penuh
4.
Lalu gemburkan tanah,dan masukkan
satu-satu biji timun ,namun tidak perlu terlalu dalam
5.
Siram dengan air
BAB III
Hasil dan Pembahasan
3.1
Data hasil pengamatan
Tanaman
kangkung
No
|
Pertumbuhan
|
MINGGU ke
|
|||
I(cm)
|
II(cm)
|
III(cm)
|
IV(cm)
|
||
1
|
Panjang
daun
|
3
|
5
|
8
|
12
|
2
|
Panjang
batang
|
5
|
9
|
12
|
27,5
|
Minggu
I Minggu
ke II
Minggu
ke III
Minggu ke IV
3.2 Pembahasan
Dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kangkung, kangkung menyerap unsur hara yang terkandung di media tanamnya untuk
tumbuh subur. Seperti dasar teori totipotensi yang ditulis
oleh Schleiden dan Schwann . Mereka menyatakan bahwa teori totipotensi adalah
bagian tanaman yang hidup mempunyai totipotensi, kalau dibudidayakan di dalam
media yang sesuai, akan dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman yang subur.
Sifat Totipotensi merupakan potensi pada setiap
sel penyusun jaringan dewasa untuk mengadakan pembelahan dan membentuk individu
baru.Sel-sel penyusun jaringan dewasa yang berada di bawah rangsangan tertentu
memiliki potensi untuk mengadakan pembelahan (embrionik) membentuk
kalus(sel-sel hasil pembelahan suatu struktur yang tidak beraturan).Selanjutnya
,kalus di bawah rangsangan tertentu memiliki potensi untuk berdiferensiesi
menjadi individu baru multiseluler melalui berdiferensiesidan organogenesis.
(Matrix Media Literata)
Berdasarkan dasar teori di atas,
diperoleh hipotesis sebagai berikut.
Kangkung merupakan tanaman yang tumbuh cepat yang memberikan
hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih.
Dapat
dilihat dari gambar ,perkembangan dan pertumbuhan kangkung selama 4 minggu.
Pada Minggu I
Biji
kotiledon naik ,sebelum membentuk daun.
Daun yang terbentuk
juga hanya beberapa.Bentuk daun juga belum sempurna.
Pada Minggu II
Sudah
tampak beberapa daun sudah sempurna,hanya saja ukuran kangkung masih terlihat
kecil. Kangkung masih terlihat sangat muda.
Pada Minggu III
Cukup
terlihat banyak perbedaan dari minggu ke minggu. Pada minggu ketiga ,daun kangkung
terlihat tumbuh banyak.
Pada Minggu ke IV
Pada
Minggu ke 4 ,kangkung sudah terlihat menjulur panjang. Yang tandanya sudah
dapat dipetik daunnya.
Kangkung merupakan salah satu contoh tanaman yang
berkembangbiak secara generative.yaitu berkembang biak dengan menggunakan biji.
Organisme disebut telah dewasa apabila telah mampu berkembang biak secara
generatif. Pada tumbuhan, hal itu ditandai dengan terbentuknya bunga Perkembangbiakan generatif adalah
perkembangbiakan tumbuhan secara kawin atau seksual. Pada proses
perkembangbiakan generatif ini dibutuhkan alat kelamin jantan dan alat kelamin
betina. Perkembangbiakan secara generatif dapat terjadi pada tumbuhan ataupun
hewan. Selama mereka memiliki alat kelamin, maka tumbuhan tersebut dapat
berkembangbiak secara generatif, kecuali ada kelainan-kelainan tertentu yang
menyebabkan alat-alat kelamin tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.
Perkembangbiakan secara generatif ditandai dengan adanya pembuahan.
Pembuahan adalah peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina yang
kemudian menghasilkan zigot. Zigot berkembang menjadi individu baru. Proses
pembuahan pada hewan dan tumbuhan adalah berbeda. Pembuahan pada hewan adalah
proses peleburan antara sel telur
(sel kelamin betina) dan sel sperma
(sel kelamin jantan). Pembuahan pada tumbuhan adalah proses dari peleburan benang sari (sel kelamin jantan) dan putik (sel kelamin betina). Karena
adanya proses pembuahan makan Perkembangbiakan secara generatif
menghasilkan individu yang memiliki perpaduan sifat-sifat dari kedua induknya.
Perkembangbiakan
generatif pada tumbuhan didahului dengan peristiwa penyerbukan, kemudian
diiringi peristiwa pembuahan. Penyerbukan adalah peristiwa sampainya serbuk
sari ke kepala putik. Penyerbukan dapat terjadi secara alami maupun dengan
bantuan manusia dan binatang. Setelah terjadi penyerbukan maka berlangsunglah
proses pembuahan. Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan terjadi melalui
beberapa cara, yaitu:
- Konjugasi, yaitu reproduksi generatif pada tumbuhan yang belum jelas alat kelaminnya. Contoh: Spyrogyra (ganggang hijau) yang koloninya berbentuk benang.
- Isogami, yaitu peleburan 2 sel gamet atau kelamin yang sama besar. Contoh:Clamydomonas (ganggang biru).
- Anisogami, yaitu peleburan 2 sel gamet yang besarnya tidak sama. Gamet 1 lebih kecil (mikrogamet) dan gamet 2 lebih besar (makrogamet). Contoh: Ulva (ganggang yang berbentuk lembaran).
- Penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan. Terjadi pada tumbuhan berbunga (Antophyta) atau tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Alat kelamin jantan berupa benang sari dan alat kelamin betinanya berupa putik.
Pada tanaman, pertumbuhan
dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan dapat terjadi apabila
kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam biji
melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah optimal, dimulailah
perkecambahan.
Struktur yang pertama muncul,
yang menyobek selaput biji adalah radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian
dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas
terdapat epikotil (calon batang). Berdasar
letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu tipe epigeal,
dan tipe hipogeal.
Biji yang sudah berkecambah akan
segera diikuti oleh pertumbuhan primer karena pada pucuk dan ujung akar
terdapat jaringan yang bersifat meristematik (selalu membelah). Pemanjangan ujung
akar dan ujung batang tersebut disebut pertumbuhan
primer. Pada tumbuhan dikotil terdapat jaringan
kambium yang merupakan meristem
sekunder akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan
sekunder (membesar). Kambium akan membelah ke
arah luar membentuk kulit kayu (floem),
dan membelah ke arah dalam membentuk kayu (xilem). Pada monokotil tidak terdapat kambium sehingga hanya
mengalami pertumbuhan primer saja. Pertumbuhan primer dan sekunder berlangsung
terus menerus selama tumbuhan tersebut hidup.
Setiap tumbuhan memiliki organ untuk menunjang seluruh
kehidupannya. Organ tersebut terdiri dari jaringan – jaringan dan masing –
masing memiliki fungsi tertentu. Setiap jaringan menjalankan fungsi untuk
menunjang kegiatan jaringan lainnyasehingga kerjasama antar jaringan membentuk
fungsi suatu organ. Organ pokok suatu tumbuhan tingkat tinggi terbagi menjadi
tiga bagian,yaitu akar,batang, dan daun.Mengapa disebut organ pokok? Karena
organ tersebut harus ada pada setiap tumbuhan,jika salah satu organ tersebut
tidakada ,maka proses pertumbuhan dan perkembangan akan mengalami gangguan
bahkan mungkin tanaman juga bisa mati. Fungsi akar, batang, dan daun adalah
sebagai organ hara yang sangat dibutuhkan saat proses pertumbuhan dan
perkembangan.
Organ pokok berkembang pada saat
tumbuhan mengalami pertumbuhan dan perkembangan.Organ yang berkembang adalah
organ reproduksi, yaitu bunga,buah dan biji. (Saktiyono,2006)
Baik atau tidak baiknya suatu
pertumbuhan dan perkembangan suatu makhluk hidup,terutama jenis tumbuhan
terdapat beberapa faktor.
Faktor- faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan (Aryulina dkk, 2006)
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling
berhubungan. Kedua proses tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal
Faktor Internal
1.
Gen
Masing-masing jenis (species) , bahkan
masing-masing individu memiliki gen untuk sifat tertentu. Apakah kaitannya ,gen
yang dimiliki oleh makhluk hidup misalnya tumbuhan,dengan pertumbuhan dan
perkembangan ? Setiap jenis tumbuhan memiliki gen- gen untuk sifat-sifat
tertentu,seperti cepat tumbuhdan berbuah lebat, berbuah jarang, berbatang
tinggi,berbatang pendek dan sebagainya.Tumbuhan atau tanaman yang memiliki
gentumbuh yang baik,misalnya cepat tumbuh dan berbuah lebat serta didukung
lingkungan yang sesuai ,maka akan menghasilkan makaakan menghasilkan pertumbuhan
dan perkembangan yang baik pula. Namun jika tidak ,maka akan sebaliknya.
Proses perkecambahan diawali dengan penyerapan
air(imbibisi). Masuknya air selain berfungsi melarutkan cadangan makanan yang
terdapat di bagian keeping lembaga ,juga menginduksi aktivitas enzim
hidrolitik.Aktivitas enzim hidrolitik dikendalikan oleh gen-gen yang
bertanggung jawab untuk hal tersebut.
Berakhirnya masa dormansi dan dimulainya
proses perkecambahan ditentukan oleh kemampuan tumbuhan untuk melakukan
metabolisme juga optimal.
2.
Faktor Fisiologis
Proses yang terjadi merupakan proses
fungsional pada tingkat seluler.Pertumbuhan dan perkembangan akan melibatkan
beberapa macam hormone dan vitamin . Hormon dan vitamin memiliki fungsi spesifik pada tingkat
pertumbuhan dan perkembangan.
Hormon –hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
adalah sebagai berikut:
Giberellin
Hormon
ini berfungsi mengatur pemanjangan batang (ruas batang), juga pertumbuhan pucuk
dan pembentukan buah. Secara umum fungsi giberelin adalah untuk merangsang
pertumbuhan meraksasa dan terbentuknya buah tanpa biji (partenokarpi).
Auksin
Auksin
dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar. Auksin yang dihasilkan oleh ujung
batang akan mendominasi pertumbuhan batang utama, sehingga pertumbuhan cabang
relatif sedikit. Keadaan ini dikenal dengan istilah dominansi apikal (apical
dominance). Dengan memotong ujung batang, dominansi apikal akan hilang,
sehingga pertumbuhan cabang-cabang batang berjalan dengan baik. Auksin dapat
terurai bila terkena cahaya. Bila suatu koleoptil dikenai cahaya dari samping,
maka bagian koleoptil yang terkena cahaya auksinnya akan terurai sehingga
pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian koleoptil yang tidak terkena
cahaya. Akibatnya koleoptil akan tumbuh membelok ke arah datangnya sinar.
Gas Etilen
Buah
yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang dianggap sebagai hormon yang dapat
mempercepat pemasakan buah yang masih mentah. Gas etilen meningkatkan
respirasi sehingga buah yang
asalnya keras dan masam, menjadi empuk dan berasa manis.
Sitokinin
Hormon
tumbuhan ini mempengaruhi pertumbuhan, pengaturan pembelahan sel, dan pemanjangan sel.
Konsentrasi sitokinin dan auksin yang seimbang merupakan hal yang sangat
penting dalam pertumbuhan tanaman. Sitokinin sendiri tampaknya mempunyai
peranan dalam memperpanjang usia jaringan.
Asam Taraumalin
Batang
atau akar tumbuhan dapat mengalami luka. Tumbuhan memiliki kemampuan untuk
memperbaiki bagian yang luka, disebut daya restitusi atau regenerasi. Peristiwa
ini terjadi dengan bantuan hormon luka atau kambium luka atau asam traumalin.
Lukaluka yang terjadi dapat tertutup kembali dengan membentuk jaringan kalus
dan jaringan yang rusak dapat diganti dengan yang baru. Bahkan dari luka pada
bagian tertentu dari tubuh tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.
Kalin
Kalin adalah hormon yang merangsang
pembentukan organ tubuh. Berdasarkan organ yang dibentuknya, kalin dibedakan
atas:
- Kaulokalin : merangsang pembentukan batang
- Rhyzokalin : merangsang pembentukan akar. Sekarang telah diketahui bahwa rhyzokalin identik dengan vitamin B1 (thiamin)
- Filokalin : merangsang pembentukan daun
- Antokalin : merangsang pembentukan bunga
Asam Absisat (
dormin)
Asam absisat ditemukan pada umbi-umbian dan
biji-biji yang dorman, beberapa jenis buah-buahan, daun, dan jaringan tumbuhan
lain. Secara fungsi asam absisat adalah mempercepat penuaan daun, merangsang
pengguguran daun, dan memperpanjang masa dormansi (menghambat perkecambahan
biji).
Faktor Eksternal
Faktor eksternal atau
faktor lingkungan meliputi pengaruh iklim,tanah,dan biota tempat tumbuhan
berada.Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan adalah
temperature ,cahaya ,air,ph,oksigen,dan nutrisi.
1. Temperatur
Secara
umum, suhu akan berpengaruh terhadap kerja enzim. Bila suhu terlalu tinggi,
enzim akan rusak, dan bila suhu terlalu rendah enzim menjadi tidak aktif.
2. Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan oleh
semua tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis,
tetapi pengaruhnya terhadap pertumbuhan perkecambahan tumbuhan adalah
menghambat, karena cahaya dapat menyebabkan terurainya auxin sehingga dapat
menghambat pertumbuhan. Hal ini dapat dibuktikan apabila kita meletakkan dua
kecambah, yang satu di tempat gelap dan yang lain di tempat terang. Dalam
jangka waktu yang sama, kecambah di tempat gelap tumbuh lebih cepat tetapi
tidak normal. Pertumbuhan yang amat cepat di dalam gelap ini disebut etiolasi.
Pada tumbuhan terdapat pigmen
yang disebut fitokrom, yang berfungsi mengontrol pertumbuhan dan perkembangan
kloroplas, sintesis klorofil, pembentukan hormon tumbuhan (misalnya giberelin),
dan pengaturan posisi daun terhadap sinar
matahari. Selain itu, fitokrom
berpengaruh juga terhadap fotoperiodisme, yaitu pengaruh lamanya pengaruh
pencahayaan terhadap pertumbuhan dan pembentukan bunga.
Berdasarkan panjang dan
intensitas penyinaran, tumbuhan dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
·
Tumbuhan berhari pendek (shortday plant)
: Berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih pendek daripada periode
kritis. Contohnya: strawberry, dahlia, aster, dan krisatinum.
·
Tumbuhan berhari panjang (longday plant)
: berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih panjang daripada periode
kritis. Contohnya: bayam selada, gandum, dan kentang.
·
Tumbuhan netral (dayneutral plant)
: Tidak dipengaruhi oleh lamanya periode penyinaran. Contoh: mawar, anyer, dan
bunga matahari.
3. Air
Sampai
pada batas-batas tertentu, makin tinggi kadar air, pertumbuhan akan makin
cepat. Karena lebih banyak kadar air yang diserap dan lebih sedikit yang
diuapkan, akan menyebabkan pembentangan sel-sel, dengan demikian sel-sel lebih
cepat mencapai ukuran maksimalnya.
4. pH
5. Oksigen
6. Nutrisi
Tumbuhan
memerlukan unsur mineral dengan jumlah tertentu. Unsur yang diperlukan dalam
jumlah banyak disebut unsur makro, sedangkan unsur yang diperlukan dalam jumlah
sedikit disebut unsur mikro.
BAB IV
Kesimpulan
Pertumbuhan adalah
perubahan yang terjadi pada makhlukup yang meliputi penambahan ukuran tubuh
Perkembangan adalah
proses untuk mencapai kematangan fungsi tubuh suatu organisme.
Pertumbuhan dan
perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor ,yaitu faktor internal dan
eksternal .
Faktor internal
meliputi faktor genetis dan fisiologis(hormone dan vitamin)
Faktor eksternal
meliputi temperature ,cahaya,air,pH,oksigen,dan nutrisi.
]Perkembangbiakan
secara generative adalah
perkembangbiakan tumbuhan secara kawin atau seksual. Pada proses
perkembangbiakan generatif ini dibutuhkan alat kelamin jantan dan alat kelamin
betina.
DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah,
R., Hendrawan, A. M., Riandi, M. U., dan
S. Riyadi. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Biologi. Penerbit Setia Purna Inves, Bandung.
Aryulina,Diah. ,Muslim
Choirul.,Syalinaf Manaf., Endang Widi Winarni. 2006. Biologi 3. Penerbit
ESIS, Jakarta.
Mikrajuddin.,
Saktiyono., Lutfi., 2006. Ipa Terpadu SMP dan MTS .
Penerbit
Esis, Jakarta.
Biologi
Centre . 2014 .Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/.
Tim
Matrix Media Lieterata., 2006. Biologi SMP . Penerbit
Grasindo, Jakarta.
Karmana,Oman.,
2006. Cerdas Belajar Biologi,
Penerbit Grafindo, Jakarta.