Sabtu, 29 Agustus 2015

Laporan Perkembangan Tumbuhan Biji Kangkung


LAPORAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN BIJI KANGKUNG

Oleh :
KELOMPOK 9

Ahmad Sopyan
Julian Andriani
Nurul Fadhilah Ananda
Putri Amalia















MATA KULIAH ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
                                                                             2014



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang
Pertumbuhan dapat diartikan menjadi beberapa hal,seperti bertambahnya ukuran,volume,berat , atau jumlah sel. Contohnya, seorang anak yang menjadi tinggi . Oleh karena itu, pertumbuhan pada tumbuhan dapat diartikan sebagai seluruh penambahan ukuran organisme atau bagiannya yang irreversible (tidak dapat terbalikkan).
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan kualitatif (bentuk dan sifat) organisme atau bagiannya. Pada tumbuhan perkembangan erat kaitannya dengan pembentukan organ-organ tumbuhan dan perubahan bentuk dari embrio atau biji hingga menjadi tumbuhan utuh.(Firmansyah dkk., 2007)
Cara Reproduksi pada tumbuhan terbagi dua macam,yaitu secara vegetatif ,baik itu vegetatif buatan maupun vegetatif alami,dan secara generative.
Pada percobaan kali ini ,menggunakan cara generatif yaitu dengan menggunakan biji.
   Reproduksi generative (Seksual) merupakan perkembang biakan yang memerlukan peleburan antara sel kelamin jantan (Spermatozoa) dan sel kelamin betina (Ovum). .(Firmansyah dkk., 2007)

            Berikut adalah hasil dari penelitian perkembangan dan pertumbuhan pada tanaman kangkung.








1.2.          Tujuan
·         Mengetahui perkembangan dan pertumbuhan tanaman kangkung
·         Mengetahui faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman kangkung


































                                                        BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1. Waktu dan Tempat
      Praktikum ini dilakukan pada tanggal 2 November 2014 ,di Binjai


2.2 Alat dan bahan

·         Alat                                                                         
Cangkul 
Pot         

·         Bahan
Pupuk
Biji – bijian tumbuhan timun
air




2.3 Prosedur Kerja

1.      Kumpulkan beberapa biji kangkung
2.      Rendam biji selama 30 menit
3.      Isi pot dengan tanah ,tidak perlu terlalu penuh
4.      Lalu gemburkan tanah,dan masukkan satu-satu biji timun ,namun tidak perlu terlalu dalam
5.      Siram dengan air












BAB III
Hasil dan Pembahasan

3.1 Data hasil pengamatan

Tanaman kangkung
No
Pertumbuhan
MINGGU ke
I(cm)
II(cm)
III(cm)
IV(cm)
1
Panjang daun
3
5
8
12
2
Panjang batang
5
9
12
27,5



           

Minggu I                                                                                         Minggu ke II                        




















Minggu ke III
                                                                                                     Minggu ke IV




















3.2 Pembahasan


Dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman kangkung, kangkung menyerap unsur hara yang terkandung di media tanamnya untuk tumbuh subur. Seperti dasar teori totipotensi yang ditulis oleh Schleiden dan Schwann . Mereka menyatakan bahwa teori totipotensi adalah bagian tanaman yang hidup mempunyai totipotensi, kalau dibudidayakan di dalam media yang sesuai, akan dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman yang subur.
Sifat Totipotensi merupakan potensi pada setiap sel penyusun jaringan dewasa untuk mengadakan pembelahan dan membentuk individu baru.Sel-sel penyusun jaringan dewasa yang berada di bawah rangsangan tertentu memiliki potensi untuk mengadakan pembelahan (embrionik) membentuk kalus(sel-sel hasil pembelahan suatu struktur yang tidak beraturan).Selanjutnya ,kalus di bawah rangsangan tertentu memiliki potensi untuk berdiferensiesi menjadi individu baru multiseluler melalui berdiferensiesidan organogenesis. (Matrix Media Literata)
Berdasarkan dasar teori di atas, diperoleh hipotesis sebagai berikut.
Kangkung merupakan tanaman yang tumbuh cepat yang memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih.
Dapat dilihat dari gambar ,perkembangan dan pertumbuhan kangkung selama 4 minggu.
Pada Minggu I
Biji kotiledon naik ,sebelum  membentuk daun. Daun  yang  terbentuk  juga hanya beberapa.Bentuk daun juga belum sempurna.
Pada Minggu II
Sudah tampak beberapa daun sudah sempurna,hanya saja ukuran kangkung masih terlihat kecil. Kangkung masih terlihat sangat muda.

Pada Minggu III
Cukup terlihat banyak perbedaan dari minggu ke minggu. Pada minggu ketiga ,daun kangkung terlihat tumbuh banyak.
Pada Minggu ke IV
Pada Minggu ke 4 ,kangkung sudah terlihat menjulur panjang. Yang tandanya sudah dapat dipetik daunnya.
            Kangkung merupakan salah satu contoh tanaman yang berkembangbiak secara generative.yaitu berkembang biak dengan menggunakan biji. Organisme disebut telah dewasa apabila telah mampu berkembang biak secara generatif. Pada tumbuhan, hal itu ditandai dengan terbentuknya bunga Perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan tumbuhan secara kawin atau seksual. Pada proses perkembangbiakan generatif ini dibutuhkan alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Perkembangbiakan secara generatif dapat terjadi pada tumbuhan ataupun hewan. Selama mereka memiliki alat kelamin, maka tumbuhan tersebut dapat berkembangbiak secara generatif, kecuali ada kelainan-kelainan tertentu yang menyebabkan alat-alat kelamin tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Perkembangbiakan secara generatif ditandai dengan adanya pembuahan. Pembuahan adalah peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina yang kemudian menghasilkan zigot. Zigot berkembang menjadi individu baru. Proses pembuahan pada hewan dan tumbuhan adalah berbeda. Pembuahan pada hewan adalah proses peleburan antara sel telur (sel kelamin betina) dan sel sperma (sel kelamin jantan). Pembuahan pada tumbuhan adalah proses dari peleburan benang sari (sel kelamin jantan) dan putik (sel kelamin betina). Karena adanya proses pembuahan makan Perkembangbiakan secara generatif menghasilkan individu yang memiliki perpaduan sifat-sifat dari kedua induknya.
Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan didahului dengan peristiwa penyerbukan, kemudian diiringi peristiwa pembuahan. Penyerbukan adalah peristiwa sampainya serbuk sari ke kepala putik. Penyerbukan dapat terjadi secara alami maupun dengan bantuan manusia dan binatang. Setelah terjadi penyerbukan maka berlangsunglah proses pembuahan. Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan terjadi melalui beberapa cara, yaitu:
  • Konjugasi, yaitu reproduksi generatif pada tumbuhan yang belum jelas alat kelaminnya. Contoh: Spyrogyra (ganggang hijau) yang koloninya berbentuk benang.
  • Isogami, yaitu peleburan 2 sel gamet atau kelamin yang sama besar. Contoh:Clamydomonas (ganggang biru).
  • Anisogami, yaitu peleburan 2 sel gamet yang besarnya tidak sama. Gamet 1 lebih kecil (mikrogamet) dan gamet 2 lebih besar (makrogamet). Contoh: Ulva (ganggang yang berbentuk lembaran).
  • Penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan. Terjadi pada tumbuhan berbunga (Antophyta) atau tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Alat kelamin jantan berupa benang sari dan alat kelamin betinanya berupa putik.
Pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah optimal, dimulailah perkecambahan.
Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu tipe epigeal, dan tipe hipogeal.
Biji yang sudah berkecambah akan segera diikuti oleh pertumbuhan primer karena pada pucuk dan ujung akar terdapat jaringan yang bersifat meristematik (selalu membelah). Pemanjangan ujung akar dan ujung batang tersebut disebut pertumbuhan primer. Pada tumbuhan dikotil terdapat jaringan kambium yang merupakan meristem sekunder akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder (membesar). Kambium akan membelah ke arah luar membentuk kulit kayu (floem), dan membelah ke arah dalam membentuk kayu (xilem). Pada monokotil tidak terdapat kambium sehingga hanya mengalami pertumbuhan primer saja. Pertumbuhan primer dan sekunder berlangsung terus menerus selama tumbuhan tersebut hidup.
Setiap tumbuhan memiliki organ untuk menunjang seluruh kehidupannya. Organ tersebut terdiri dari jaringan – jaringan dan masing – masing memiliki fungsi tertentu. Setiap jaringan menjalankan fungsi untuk menunjang kegiatan jaringan lainnyasehingga kerjasama antar jaringan membentuk fungsi suatu organ. Organ pokok suatu tumbuhan tingkat tinggi terbagi menjadi tiga bagian,yaitu akar,batang, dan daun.Mengapa disebut organ pokok? Karena organ tersebut harus ada pada setiap tumbuhan,jika salah satu organ tersebut tidakada ,maka proses pertumbuhan dan perkembangan akan mengalami gangguan bahkan mungkin tanaman juga bisa mati. Fungsi akar, batang, dan daun adalah sebagai organ hara yang sangat dibutuhkan saat proses pertumbuhan dan perkembangan.
            Organ pokok berkembang pada saat tumbuhan mengalami pertumbuhan dan perkembangan.Organ yang berkembang adalah organ reproduksi, yaitu bunga,buah dan biji. (Saktiyono,2006)
            Baik atau tidak baiknya suatu pertumbuhan dan perkembangan suatu makhluk hidup,terutama jenis tumbuhan terdapat beberapa faktor.
            Faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan (Aryulina dkk, 2006)
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Kedua proses tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal


Faktor Internal
1.      Gen
Masing-masing jenis (species) , bahkan masing-masing individu memiliki gen untuk sifat tertentu. Apakah kaitannya ,gen yang dimiliki oleh makhluk hidup misalnya tumbuhan,dengan pertumbuhan dan perkembangan ? Setiap jenis tumbuhan memiliki gen- gen untuk sifat-sifat tertentu,seperti cepat tumbuhdan berbuah lebat, berbuah jarang, berbatang tinggi,berbatang pendek dan sebagainya.Tumbuhan atau tanaman yang memiliki gentumbuh yang baik,misalnya cepat tumbuh dan berbuah lebat serta didukung lingkungan yang sesuai ,maka akan menghasilkan makaakan menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan yang baik pula. Namun jika tidak ,maka akan sebaliknya.
Proses perkecambahan diawali dengan penyerapan air(imbibisi). Masuknya air selain berfungsi melarutkan cadangan makanan yang terdapat di bagian keeping lembaga ,juga menginduksi aktivitas enzim hidrolitik.Aktivitas enzim hidrolitik dikendalikan oleh gen-gen yang bertanggung jawab untuk hal tersebut.
Berakhirnya masa dormansi dan dimulainya proses perkecambahan ditentukan oleh kemampuan tumbuhan untuk melakukan metabolisme juga optimal.

2.      Faktor Fisiologis
Proses yang terjadi merupakan proses fungsional pada tingkat seluler.Pertumbuhan dan perkembangan akan melibatkan beberapa macam hormone dan vitamin . Hormon dan  vitamin memiliki fungsi spesifik pada tingkat pertumbuhan dan perkembangan.
Hormon –hormon yang  mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut:

Giberellin
Hormon ini berfungsi mengatur pemanjangan batang (ruas batang), juga pertumbuhan pucuk dan pembentukan buah. Secara umum fungsi giberelin adalah untuk merangsang pertumbuhan meraksasa dan terbentuknya buah tanpa biji (partenokarpi).


Auksin
Auksin dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar. Auksin yang dihasilkan oleh ujung batang akan mendominasi pertumbuhan batang utama, sehingga pertumbuhan cabang relatif sedikit. Keadaan ini dikenal dengan istilah dominansi apikal (apical dominance). Dengan memotong ujung batang, dominansi apikal akan hilang, sehingga pertumbuhan cabang-cabang batang berjalan dengan baik. Auksin dapat terurai bila terkena cahaya. Bila suatu koleoptil dikenai cahaya dari samping, maka bagian koleoptil yang terkena cahaya auksinnya akan terurai sehingga pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian koleoptil yang tidak terkena cahaya. Akibatnya koleoptil akan tumbuh membelok ke arah datangnya sinar.

Gas Etilen
Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang dianggap sebagai hormon yang dapat mempercepat pemasakan buah yang masih mentah. Gas etilen meningkatkan respirasi sehingga buah yang asalnya keras dan masam, menjadi empuk dan berasa manis.

Sitokinin
Hormon tumbuhan ini mempengaruhi pertumbuhan, pengaturan pembelahan sel, dan pemanjangan sel. Konsentrasi sitokinin dan auksin yang seimbang merupakan hal yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Sitokinin sendiri tampaknya mempunyai peranan dalam memperpanjang usia jaringan.

Asam Taraumalin
Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami luka. Tumbuhan memiliki kemampuan untuk memperbaiki bagian yang luka, disebut daya restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini terjadi dengan bantuan hormon luka atau kambium luka atau asam traumalin. Lukaluka yang terjadi dapat tertutup kembali dengan membentuk jaringan kalus dan jaringan yang rusak dapat diganti dengan yang baru. Bahkan dari luka pada bagian tertentu dari tubuh tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.


Kalin
Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh. Berdasarkan organ yang dibentuknya, kalin dibedakan atas:
  • Kaulokalin : merangsang pembentukan batang
  • Rhyzokalin : merangsang pembentukan akar. Sekarang telah diketahui bahwa rhyzokalin identik dengan vitamin B1 (thiamin)
  • Filokalin : merangsang pembentukan daun
  • Antokalin : merangsang pembentukan bunga

Asam Absisat ( dormin)
 Asam absisat ditemukan pada umbi-umbian dan biji-biji yang dorman, beberapa jenis buah-buahan, daun, dan jaringan tumbuhan lain. Secara fungsi asam absisat adalah mempercepat penuaan daun, merangsang pengguguran daun, dan memperpanjang masa dormansi (menghambat perkecambahan biji).
Faktor Eksternal
Faktor eksternal atau faktor lingkungan meliputi pengaruh iklim,tanah,dan biota tempat tumbuhan berada.Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan  pada tumbuhan adalah temperature ,cahaya ,air,ph,oksigen,dan nutrisi.

1.      Temperatur
Secara umum, suhu akan berpengaruh terhadap kerja enzim. Bila suhu terlalu tinggi, enzim akan rusak,  dan bila suhu terlalu rendah enzim menjadi tidak aktif.
2.      Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis, tetapi pengaruhnya terhadap pertumbuhan perkecambahan tumbuhan adalah menghambat, karena cahaya dapat menyebabkan terurainya auxin sehingga dapat menghambat pertumbuhan. Hal ini dapat dibuktikan apabila kita meletakkan dua kecambah, yang satu di tempat gelap dan yang lain di tempat terang. Dalam jangka waktu yang sama, kecambah di tempat gelap tumbuh lebih cepat tetapi tidak normal. Pertumbuhan yang amat cepat di dalam gelap ini disebut etiolasi.
Pada tumbuhan terdapat pigmen yang disebut fitokrom, yang berfungsi mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kloroplas, sintesis klorofil, pembentukan hormon tumbuhan (misalnya giberelin), dan pengaturan posisi daun terhadap sinar matahari. Selain itu, fitokrom berpengaruh juga terhadap fotoperiodisme, yaitu pengaruh lamanya pengaruh pencahayaan terhadap pertumbuhan dan pembentukan bunga.
Berdasarkan panjang dan intensitas penyinaran, tumbuhan dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
·           Tumbuhan berhari pendek (shortday plant) : Berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih pendek daripada periode kritis. Contohnya: strawberry, dahlia, aster, dan krisatinum.
·         Tumbuhan berhari panjang (longday plant) : berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih panjang daripada periode kritis. Contohnya: bayam selada, gandum, dan kentang.
·         Tumbuhan netral (dayneutral plant) : Tidak dipengaruhi oleh lamanya periode penyinaran. Contoh: mawar, anyer, dan bunga matahari.
3.      Air
Sampai pada batas-batas tertentu, makin tinggi kadar air, pertumbuhan akan makin cepat. Karena lebih banyak kadar air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan, akan menyebabkan pembentangan sel-sel, dengan demikian sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimalnya.
4.      pH
5.      Oksigen
6.      Nutrisi
Tumbuhan memerlukan unsur mineral dengan jumlah tertentu. Unsur yang diperlukan dalam jumlah banyak disebut unsur makro, sedangkan unsur yang diperlukan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro.

                                                                                 


















                                                                           BAB IV
Kesimpulan
Pertumbuhan adalah perubahan yang terjadi pada makhlukup yang meliputi penambahan ukuran tubuh
Perkembangan adalah proses untuk mencapai kematangan fungsi tubuh suatu organisme.
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor ,yaitu faktor internal dan eksternal .
Faktor internal meliputi faktor genetis dan fisiologis(hormone dan vitamin)
Faktor eksternal meliputi temperature ,cahaya,air,pH,oksigen,dan nutrisi.
]Perkembangbiakan secara generative adalah perkembangbiakan tumbuhan secara kawin atau seksual. Pada proses perkembangbiakan generatif ini dibutuhkan alat kelamin jantan dan alat kelamin betina.

















DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah, R., Hendrawan,  A. M., Riandi, M. U., dan S. Riyadi. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Biologi. Penerbit Setia  Purna Inves, Bandung.

Aryulina,Diah. ,Muslim Choirul.,Syalinaf Manaf., Endang Widi Winarni. 2006.                 Biologi 3.  Penerbit  ESIS, Jakarta.
Mikrajuddin., Saktiyono., Lutfi., 2006. Ipa Terpadu SMP dan MTS .
Penerbit Esis, Jakarta.
Biologi Centre . 2014 .Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan  http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/.
Tim Matrix Media Lieterata., 2006. Biologi SMP .                                                                                         Penerbit Grasindo, Jakarta.
Karmana,Oman., 2006. Cerdas Belajar Biologi,                                                                        Penerbit Grafindo, Jakarta.