Sabtu, 29 Agustus 2015

SALAM CINTA


SALAM CINTA
Mungkin ,bagi mereka yang membaca tulisanku ini ada yang akan tersenyum –senyum sendiri .karena sudah mengetahui alur cerita ini. Untuk keluargaku , sohibku ,yang selama ini selalu mendengarkan curahan hati dan sekaligus menjadi saksi perjalanan hidupku selama ini,tulisanku ini aku buat seraya mengabadikan kisah yang tak akan berhenti untuk berputar di poros otak memoryku. Hehe
                Tulisan ini ,kutulis karena terinspirasi oleh sebuah rasa. Sebuah rasa yang berjalan karena Allah ,dan berharap dapat menginspirasi para pembaca. Karena ku tahu,kalau membahas soal rasa ,maka tidak akan ada habisnya.  Yaaappp,tidak akan ada habisnya. Begitu pula dengan apa yang aku rasakan saat ini. Namun sebelum masuk soal rasa yang fitrah ini,perlu kita ingat ,letakkan cinta kepada Allah ,Robb peniup ruh seluruh makhluk yang pertama kali,tepatkan cinta pada Rasul ,junjungan hati  Baginda Rasulullah SAW,dan wujudkan nyata rasa cinta kepada mereka yang membesarkan dan telah merawat kita,Abi dan Umi.
                Hidupku berjalan ,tidak selamanya lurus ,mulus dan terus baik. Namun, aku selalu ingin istiqamah di jalan-Nya. Hati tersentak ,termotivasi ingin menjadi lebih baik,setelah seorang lelaki mampu menyentuh qalbuku dan banyak mengubah pola fikirku.
                Lucunya,aku memiliki seorang abi yang merupakan  seorang ulama. Keluargaku cukup dikenal dengan keluarga dipandang karena agama kami. Namun,dulu kurasa hidup menjadi orang baik dengan sesama,bisa membaca al-qur’an dan sholat 5 waktu saja sudah cukup.
                Berawal dari ketika aku masuk SMA,  mereka teman-temanku ,menganggapku adalah perempuan baik,yang sholehah karena bacaan al-qur’anku. Aku dikenal sebagai seorang qari’ah,sering pepatahku dengar,sejahat apapun lelaki,ia akan mencari perempuan yang baik.  Kata-kata itu membuatku merasa puas diri ,karena banyak yang peduli dan mencoba mendekatiku. Saat itulah,pola pemikiranku berubah. Kulihat di sekelilingku ,tak sedikit yang memiliki pacar,bahkan satu kelasku saja hanya 1 atau 2 orang saja yang tidak memiliki pacar. Ditambah lagi ,banyak kaum Adam yang mencoba mendekatiku. Di saat itu,aku mengenal seorang lelaki,yang pintar,aktif,dan kulihat ia baik agamanya.
                Singkat cerita ,lelaki itu juga menaruh rasa padaku. Dan jujur saja ,aku mengagumi ia yang pintar,memiliki sifat wibawa dan penuh perhatian padaku. Ia satu kelas denganku,mustahil komunikasi di antara kami tidak lancar . Aku pun terhanyut oleh dunia rasa,yaaaa rasa cinta. Saat ia nyatakan rasa,tak bisa kusangkal,aku menerimanya.
         .
*Salam Cinta PART 1


 
Ketika itu ,aku bergabung dengan oragnisasi islam , ROHIS (Rohani Islam) namanya. Aku dijadikan sebagai pengurus,SEKRETARIS ,mereka mempercayaiku yang dianggap baik dan dapat diemban amanah.Karena itu,aku sangat takut menjalani hubungan pacaran ini diketahui oleh kakak-kakak pementorku.
                Padahal  setiap kami mentoring (berkumpul) ,tausyiah soal haramnya mendekati zinah (pacaran) tak pernah tertinggal. Kerap kali aku menunduk setiap pembahasan itu. Namun apa daya,hatiku membangkang,tertutupi oleh nafsu cinta.
                Sampai akhirnya ,aku jarang untuk mengikuti mentoring ,karena berat hati rasanya.Sudah tertutup hati dan fikiran .
                Abiku  adalah seorang  guru . Dan Ibuku adalah seorang  ibu rumah tangga  yg hebat .Karena cita-cita Ibuku adalah mendidik ke 3 anak perempuannya agar selalu terjaga.
Ketika itu,aku baru pulang dari sekolah,kulihat banyak berderet motor di depan rumah . Aku masuk,dan ternyata siswa Abi sedang berkumpul di ruang tamu . Ketika aku melewati mereka,Abi memperkenalkan aku dengan 4 ikhwan muridnya. Saat itulah untuk pertama kali ,ku mengenal seorang lelaki yang sampai saat ini menjadi pencerah qalbuku.Sebut saja namanya bang Fathur. Awalnya ,aku sama sekali tidak tertarik dengannya. Selesai berkenalan,aku langsung bergegas ke kamar untuk membereskan diri.
                Keesokan harinya,ketika itu tepat hari libur. “Assalamu’alaykum”  ..Kerap kali terdengar suara dari teras rumahku. Saat itu ,aku bertiga dengan adikku,dan aku sama sekali belum berhijab di rumah . Cetus saja ,aku keluar dan membuka pintu. Ternyata bang Fathur . 
“Abi ada ?sudah pulang?”
“Belum bang ,udah ada janji sama abi ya?masuk saja dulu bang”
“Iya ..iya,oiya abang ada  bawa jajanan ni ,buat adik-adik “ Ucap bang Fathur ,mengarah ke kedua adikku.
Aku sama sekali tidak peduli dengannya,aku langsung masuk untuk membuatkan dua cangkir teh untuk mereka. Saat itu handphone sama sekali tak lepas dari tanganku. Aku sangat menikmati masa pacaranku.Mengumbar sms cinta . Benar-benar terhanyut dalam dunianya.
                Setelah minuman selesai kuhidang,aku melanjutkan menonton televisi . Kebetulan,ruang TV dan ruang tamu berdekatan.Bang Fathur pun menghampiriku.
“Mau nonton apa smsan tu?mendingan remote nya sama abang aja ya”Ucapnya yang SKSD.
“Oiya bang,nih ..”Aku pun dengan santainya memainkan hp ku saja untuk ber sms dengan  pacarku.
                Kulihat adikku sibuk bertengkar di dapur. Aku bergegas ke dapur  tanpa membawa handphoneku. Ketika aku kembali,handphoneku sudah berada di tangan bang Fathur.
                Ia melihatku dengan pandangan berbeda,seakan ia ingin menyampaikan sesuatu dengan pandangan mata yang menurutku sangat berat.
                “Adek pacaran ya?afwan,tadi pacarnya nelfon dan sms nya kebaca “
Sigap kuambil hp ku,entahlah keringat dingin menyelimutiku,rasanya aku malu. Malu yang tak dapat terucap lagi. Aku pun langsung pergi ke kamar dan meninggalkannya di ruang tv sendiri.
                Seusai itu, aku tidak pernah lagi melihat bang Fathur main ke rumah. Padahal banyak anak-anak murid abi main ke rumah. Termasuk teman-teman bang Fathur  yang lain. Aku sendiri tidak mengerti ,kenapa aku sangat takut dan malu dengan bang Fathur,kenal juga tidak tapi entah kenapa aku selalu teringat ,wajah bang Fathur ketika memergokiku.
Bulan terus berganti,tiba saatnya lebaran. Aku baru saja pulang dari rumah guru-guruku. Kulihat bang Fathur dan teman-temannya ada di rumah. Namun aku takut untuk bertatapan dengannya.
                Mau tidak mau ,aku harus melewati mereka,Abi menyuruhku untuk mengambilkan beberapa kue dari dapur. Tanpa menatap bang Fathur ,aku langsung pergi.
                Entahlah,aku merasa gelisah,bahkan sms dan telfon pacarku,tidak ada yang ku gubris. Aku melamun di hadapan makanan-makanan yang ada di dapur.
                “Jangan melamun,anak gadis” 
Terdengarku seorang lelaki bicara. Aku terkejut dan langsung menoleh.
                “Bang Fathur?”
                “iya dek,oiya abang mau nanya,sejak kapan adek mau pacaran?”
Aku terdiam dengan pertanyaan bang Fathur,salah seorang teman bang Fathur pun memergoki kami.
                “Ettt ..antum mainannya di belakang ya?”
                “Masya Allah..tadi mau ke kamar mandi ,yaudah abang numpang kamar mandi ya”
Itu adalah obrolan terakhir yang aku dengar dari bang Fathur.
                Hari pun berlalu,tamat SMA tamat juga kisah cintaku. Hancur hati,tapi tidak untuk masa depan. Karena ada Abi dan Umi terus berada di sampingku .

1 komentar: